• Home
  • About
  • Contact
twitter facebook instagram

Magition

~~ The Magical of Human Imagination ~~

This the first time for me reviewing a book. Pernah lihat beberapa orang posting di sosmednya tentang review buku yang udah dibaca. Apalagi ngeposting cover foto atau lembaran buku sekarang sudah makin tren. Awalnya mau review novel Haruki Murakami,The Elephant Vanishes. Diri ini terhanyut dengan gaya bahasa yang dirangkai Murakami sehingga lupa mau ngereview haha. The Elephant Vanishes mungkin semacam novel namun pada tiap bab tidak dengan alur cerita berlanjut dan berturut tapi berkesinambungan dengan tokoh utama yang sama. Noh kan bingung juga mau ngereviewnya gimana.


Molly Carpenter Lasch tertuduh atas kematian Gary Lasch, suaminya. Wanita keturunan bangsawan tersebut ditemukan tertidur di kamarnya dengan pakaian bersimbah darah suaminya. Ia tidak dapat mengingat kejadian malam itu sedikit pun. Diduga motif wanita anggun itu adalah dendam karena suaminya 'ada main' dengan perawat muda, Annamarie Scalli.
Molly pulang malam itu dari liburannya dalam rangka menenangkan diri setelah mengetahui perawat muda itu mrngandung anak suaminya dan dengan kenyataan bahwa Molly baru saja keguguran tidak lama sebelum ia mengetahui kebenaran itu. Molly benar-benar tidak ingat bagaimana ia bisa berada di dalam kamar dengan darah suaminya padahal tkp adalah ruang kerja. Namun semua bukti tertuju pada Molly. Senjata pembunuhan adalah patung yang terletak di meja kerja Gary. Ditemukan sidik jari tersangka.

Gary Lasch, pemilik Rumah Sakit Lasch, dokter yang juga anak dokter hebat, Tuan Lasch. Ia menikah dengan Molly yang merupakan anak dari keluarga terhormat. Kematian di usia yang cukup muda ini pun tak luput dari perberitaan media.

Orang tua Molly telah menyewa pengacara muda namun terkenal akan keberhasilannya memenangkan perkara. Pada kasus ini, Philip Matthews, si pengacara itu tidak menemukan celah untuk membela kliennya sehingga ia meminta Molly untuk mengaku saja demi memperpendek masa tahanan.

Awalnya Molly menentang karena ia yakin bukan dia pembunuhnya. Namun, Molly tidak menemukan jalan lain. Ia didekap selama 5 tahun.
Waktu yang tentunya terasa lama itu telah berlalu. Molly keluar dari tahanan didampingi pengacaranya. Pers berkerumun berusaha mendapatkan gambar terbaik dan juga merekam pernyatan dengan sebaik mungkin. Molly dengan tegas menyatakan bahwa dia bukan pembunuh suaminya dan akan mencari tahu siapa pelaku sebenarnya. Di antara reporter yang berkerumun, terdapat Fran Simmons, teman sekolah Molly dulu. Mereka bukan teman akrab seperti Molly dan Jenna Whitehall tapi Molly pernah berusaha menghibur Fran ketika ayahnya meninggal, setidaknya begitu yang diingat keduanya.

"Bukti-bukti yang ada sangat memberatkan, dan aku sudah cukup sering meliput sidang pembunuhan sehingga mengerti bahwa manusia tak mungkin menghancurkan hidup mereka hanya dengan kehilangan kendali selama sesaat saja. Namun bagaimanapun kecuali Molly telah jauh berubah dari gadis yang dulu kukenal, aku bisa bilang dia orang yang paling tak mungkin membunuh orang. Tapi karena alasan itu juga aku bisa mengerti mengapa ia tak bisa mengingat perbuatannya." (Fran Simmons, hal 32)

Kemunculan Fran Simmons seperti menandakan bahwa alur cerita tidak hanya berfokus pada Molly, tetapi juga Fran sebagai tokoh utama kedua. Fran ditunjuk sebagai penanggung jawab sebuah acara berjudul True Crime yang akan menguak kasus kematian Gary Lasch. Penyelidikannya dipermudah dengan kerja sama Molly yang juga ingin mengetahui kebenaran hal yang sama. Novel ini tidak memiliki seorang karakter detektif namun pekerjaan itu layaknya dipegang oleh Fran, wanita muda cekatan yang bekerja di stasiun tv dan punya masa lalu kelam, bunuh diri ayahnya, masih penuh teka-teki.

Gary Lasch memiliki orang-orang intrinsik dalam menggerakkan rumah sakitnya, yaitu dokter Peter Black dan Calvin Whitehall (suami Jenna Whitehall). Cal merupakan pebisnis yang mengendalikan roda bisnis rumah sakit tersebut. Mereka berdua menganggap perselingkuhan Gary yang baru diketahui beberapa hari sebelum ia meninggal dapat mencoreng nama rumah sakit. Keinginan Molly untuk membuka kebenaran juga dianggap menganggu bisnis rumah sakit sehingga mereka meminta Molly menunda penyelidikan hingga kerjasama dilakukan selesai. Tentunya Molly menolak. Semua orang menentang keputusan Molly termasuk Jenna, sahabatnya sejak sekolah. Hanya Fran yang bersedia dan juga Philip (pada awalnya menolak, namun demi kemanan Molly, ia bekerja sama dengan Fran).

Fran mulai mengumpulkan kepingan-kepingan yang berserakan dengan mewawancarai orang-orang pada daftar nama yang diberikan Molly. Molly berusaha mengingat kejadian malam itu, tapi ia mengalami trauma berat hingga terjadi amnesia sesaat. Ia mengumpulkan majalah-majalah lama milik suaminya dan memberikan pada Fran, mungkin ada petunjuk. Fran akhirnya mengetahui rahasia rumah sakit dan Peter Black serta Cal menganggap Fran sebagai ancaman. Mereka berdua juga menolak diwawancara. Molly mulai mengingat pecahan-pecahan memorinya.
Ketika titik-titik sedang dihubungkan, konflik memuncak akibat kematian Annamarie Scalli. Diketahui kematian kekasih gelap Gary itu terjadi setelah pertemuannya dengan Molly. Molly memang mencari keberadaan Annamarie yang dengan susah payah ia temukan lalu membuat janji bertemu. Namun ia tidak terpikir akan kesialan itu. Publik menuduh Molly telah gila. Molly tertekan. Ditemukan pula darah korban di telapak sepatu milik Molly. Tuduhan semakin kuat. Molly tidak sanggup menghadapi kenyataan rumahnya akan dibongkar polisi lagi, diwawancara, disidang, dan sebagainya. Molly seperti tidak ingin hidup lagi.

Fran dan juga Philip bertindak mencari tahu kebenaran kematian yang kedua. Usut-usut, dua minggu sebelum kematian Gary, salah satu dokter yang bekerja di rumah sakit tersebut, dr. Jack Marrow, meninggal dengan keadaan menggenaskan. Apakah ketiga kematian tersebut berhubungan?
Penderitaan Molly tidak sampai situ. Seseorang ahli hukum juga menuntut Molly karena memberikan pernyataan tidak bersalah akan kematian suaminya sehingga masa tahanan yang diperpendek tersebut tidak selayaknya ia dapatkan. Molly seperti tidak ingin hidup lagi.

Fran tetap bersikukuh melanjutkan pencariannya. Kebenaran-kebenaran yang hampir teruangkap tersebut hampir dibayar nyawa oleh Fran. Siapa yang mengincar nyawa Fran? Bagaimana kehidupan selanjutnya berlangsung bagi Molly yang malang?

Alur cerita yang menegangkan sejak kemunculan Fran dan semakin tegang sejak kematian Annamarie, tersaji dalam novel ini. Pada setiap bab, Clark mengganti sudut pandang membuat pembaca pada awalnya bingung namun itulah yang membuat novel ini tidak membosankan. Kemunculan tokoh-tokoh yang tidak berhubungan dengan tokoh utama pada awal cerita namun semua kepingan tersebut bergabung sehingga menjadi suatu kebenaran seiring berjalannya cerita. Clark tidak menonjolkan seorang tokoh detektif, tapi novel ini menyajikan cerita misteri yang luar biasa. Sentuhan istilah medis dan beberapa hal mengenai manajemen rumah sakit serta mengenai pengadilan dapat menambah pengetahuan pembaca. Rinciam karakteristik dijelaskan dengan detail sehingga kita dapat menggambarkan sifat tokoh dengan utuh.

Tidak sabar mengetahui siapa dalang dibalik semua ini? apakah pembunuhnya sama atau berbeda pada tiap kematian yang terjadi? Saya secara penuh merekomendasikan novel ini terutama bagi kalian pecinta novel misteri. Eit, cara pembahasannya memang beda dengan novel misteri pada umumnya, novel ini semacam memiliki alur tersendiri sebagai genre misteri. Tidak hanya pecinta novel misteri saja, para pembaca umum juga sangat direkomendasikan membaca novel ini. Selamat membaca!
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Suatu ketika, temen nanya "Siapa Abu Nawas? Beliau Komedian yaa? atau cuma fiksi aja?"

Cerita Abu Nawas tidak asing bagi kita. Tingkahnya menimbulkan tawa dan cerita-cerita yang dikisahkan bersama dengan Sultan Harun Al Rasyid membawa nilai-nilai kehidupan. Dalam kelucuannya itu, ia melontarkan kritik tajam mengenai pemerintahan dan kekuasaan seperti korupsi, kesengsaraan, rakyat jelata, dll.

Sesungguhnya, Abu Nawas bukanlah tokoh fiksi semata. Dahulu kala memang ada tokoh bernama Abu Nawas yang begitu terkenal karena syairnya. Yap, Abu Nawas adalah seorang pujangga, seorang penyair. (Thanks to our ustadz for the information, then we searched it out). Abu Nawas merupakan ulama besar yang terkenal pada masanya dan berjiwa seni sehingga menghasilkan karya-karya berupa syair. Perkembangan ilmu seni salah satunya syair terjadi pada masa Abu Nawas. Sedangkan Sultan Harun Al Rasyid juga nyata. Beliau merupakan khalifah.

Nama lengkap Abu Nawas adalah Abu Ali Al Hasan bin Hani Al Hakami. Beliau memang hidup di masa pemerintahan khalifah Harun Al Rasyid di Baghdad pada tahun 806-814 M. Tokoh sufi ini terkenal akan kecerdasan dan kecerdikannya. Salah satu syair Abu Nawas yang terkenal berjudul Illahilasturil Firdaus (I'tirof). Syair ini pernah dinyanyikan penyanyi religi Indonesia, Haddad Alwi.

Versi Bahasa Indonesia syair ini pernah dinyanyikan oleh Haddad Alwi dan Sulis dengan judul Sebuah Pengakuan. Waktu pertama dikasih tau kalau ini syair Abu Nawas, ternyata dulu pas kecil sering dengerin tapi ga tau. Mungkin ada yang seumuran dengan saya pernah mendengar lagu ini dulu. Lagunya bikin merinding dan menyadarkan :")

Oh Tuhan, aku bukanlah ahli surga
Juga tak mampu menahan siksa neraka

Kabulkan taubat ampuni dosa-dosaku
Hanyalah Engkau pengampun dosa hamba-Mu

Dosa-dosaku tak terhitung bagai debu
Ya Illahi terimalah amal taubatku

Sisa umurku berurang setiap hari
Dosa-dosaku makin bertambah Ya Illahi

Hamba yang berdosa datang bersimpuh menyembah-Mu
Mengaku menyeru dan memohon ampunan-Mu
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Setiap orang memiliki hobi tersendiri mungkin salah satunya menonton film. Hobi saya di antaranya menonton drama seri jepang, anime yang tayang dalam satu musim, dan beberapa film. Ke bioskop bukan hobi saya. Terhitung buang-buang waktu apalagi jika film yang ditonton tidak sesuai dengan yang diharapkan. Namun, saya tidak dapat menahan diri jika suatu film memiliki genre dan alur cerita yang sesuai selera. Setiap orang tentu memiliki selera dan genre masing-masing. Saya lebih cenderung memilih film bergenre action, mystery (yang berbau detektif), supranatural (khusus anime), dan terkadang biografi serta religi. Jujur saya bukan religius tapi saya menyukai film semacam 99 Cahaya di Langit Eropa dan Alif Lam Mim.

Film Alif Lam Mim mulai tayang di Indonesia pada 1 Oktober 2015. Berniat untuk menonton namun tidak dapat menyisihkan waktu ke bioskop. Selain itu, film ini juga terhitung cepat turun layar. Padahal dari judul saja sudah menarik (menurut saya) apalagi setelah membaca sinopsis singkatnya. Mencari web yang menyediakan link download film Indonesia bukan lah hal mudah seperti film lainnya. Hal ini baik bagi industri perfilman dalam negeri yang berarti pembajakan film dalam negri tergolong minim. Namun bagi saya yang penasaran dengan film 3: Alif Lam Mim harus mencari cara. Film ini sempat ditayangkan di salah satu stasiun tv swasta namun, lagi-lagi saya tidak berkesempatan menontonnya.

HOOQ, salah satu aplikasi untuk menonton film secara online maupun offline (download terlebih dahulu), saya kenali melalui bonus yang saya dapat ketika memasang paket internet. Dulu ga tau HOOQ itu apa. Ternyata beberapa teman saya sudah lebih dulu menggunakan HOOQ jadi saya juga ikutan. Film 3: Alif Lam Mim pun bisa saya tonton dengan lengkap tanpa jeda iklan. Maksud saya lengkap, filmnya tidak dipotong, durasi lengkap 2 jam 6 menit. Dengan begini, HOOQ juga turut andil dalam kemajuan perfilman Indonesia. Masyarakat luas dapat menonton film karya anak bangsa dan menyadari bahwa film Indonesia tidak kalah kualitasnya dengan film dari luar negeri. Film-film yang tergolong cukup lawas juga dapat dinikmati di sini.

Judul film 3 menyimbolkan 3 tokoh utama. Alif Lam Mim, yang erat kaitannya dengan agama. Alif diperankan oleh Cornelius Sunny, seorang pajurit atau dalam film ini sering disebut aparat berjuang membunuh penjahat, berjuang demi kebenaran.

Lam atau Herlam diperankan oleh Abimana Aryasatya, seorang jurnalis yang ingin mengungkapkan kebenaran. Menurutnya, masyarakat perlu mengonsumsi informasi yang benar adanya. Lam juga ahli mengenai IT. Anaknya, Gilang bahkan sudah dapat hack server milik sekolahnya sendiri. Istri Lam, Gendis diperankan oleh Tika Bravani, sepupu Mim yang senantiasa berjuang bersama dan juga memiliki keahlian bela diri seperti 3 sahabat tokoh utama.

Mim atau Mimbo diperankan oleh Agus Kuncoro. Mimbo memilih berjuang melalui agamanya dengan menebar kebaikan seperti ajaran Kiai.

Mereka bertiga bersahabat berasal dari Padepokan Al-Ikhlas. Hanya Mim yang bertahan di pondok, namun mereka bertiga masih taat beribadah di Indonesia versi tahun 2036 dimana Hak Asasi Manusia dijunjung tinggi. Aparat dilarang menggunakan senjata api melainkan senjata yang dapat melumpuhkan musuh. Hal-hal yang berhubungan dengan agama dianggap dapat memunculkan perpecahan. Daerah Jakarta dibagi per distrik.

Berbagai peristiwa terjadi berdasarkan rencana berbagai pihak dengan dilik perdamaian, keseimbangan kehidupan, dan sebagainya, dan sebagainya. Alur cerita berjalan cukup menegangkan. Perkelahian-perkelahian yang terjadi terlihat begitu alami. Tak heran beberapa pemain The Raid juga ambil andil dalam film ini. Efek CGI pada film ini jiga ternilai bagus. Konflik antar kelompok mempertemukan Alif dan Mim yang harus saling berhadapan. Lam berusaha agar hal tersebut tidak terjadi namun tak terelakkan. Lam harus kehilangan istrinya ketika konflik memuncak. Di samping itu, Alif juga bertemu dengan mantannya, Laras yang ternyata bukan nama aslinya.

Walaupun hanya tayang sebentar, mungkin karena tema yang diusung multitafsir sehingga dikhawatirkan salah penafsiran bagi yang menonton, film ini menlmbuktikan kualitas film Indonesia di mata perfilman luar. Film ini pun masuk sebagai salah satu film di Festival Film Osaka bersama Copy of My Mind. 

Beberapa percakapan diucapkan dalam bahasa inggris. Percakapan yang sederhana dan mampu dimengerti namun bagi orang-orang umum yang tidak begitu dekat dengan bahasa inggris mungkin tidak dapat memahami percakapan tersebut. Alangkah baiknya bila penggunaan bahasa asing diminimalisir atau diberikan subtitle untuk membantu penonton.

Oh iya, sebenernya ada beberapa adegan yang pengen saya screenshot, tapi sayangnya ga bisa. Entah HOOQ di hp saya saja atau bagakmana. Mungkin ini berkaitan dengan hak cipta film tersebut. Jika memang begitu, maka HOOQ aplikasi dengan tidak melupakan hak cipta.

Setelah membaca review di atas, tertarik menonton film 3? Siapa Laras sebenarnya? Mengapa Gendis meninggal? Siapa dalang di balik semua ini? Tertarik mengetahui akhir film ini? Tenang, film ini tersedia di HOOQ. Saya juga masih memiliki beberapa daftar judul film Indonesia yang akan saya tonton di HOOQ.
Share
Tweet
Pin
Share
2 komentar
Newer Posts
Older Posts

About me

Stray -blogger. Anime-manga-dorama lover. Amateur wpap-er. Subber. Light up your world with colours and words.

Follow me!

  • facebook
  • twitter
  • instagram
  • Google+
  • youtube

Categories

  • animasi
  • ASUS
  • Biografi
  • BNI
  • Book/Movie Review
  • Brown to green
  • Climate action
  • Daily chit chat
  • IDN App
  • investasi
  • karyakuu
  • Lomba blog
  • musikk
  • Newsflash
  • pembiayaan
  • pengelolaan risiko
  • Pensiun
  • pertumbuhan ekonomi
  • Pesona Indonesia
  • Simponi
  • tips and trick
  • Wonderful Indonesia

recent posts

Sponsor

Blog Archive

  • Desember 2023 (1)
  • Desember 2021 (1)
  • Mei 2021 (1)
  • September 2020 (1)
  • Mei 2020 (2)
  • April 2020 (1)
  • Maret 2020 (1)
  • Desember 2019 (1)
  • November 2019 (1)
  • September 2019 (2)
  • Agustus 2019 (1)
  • Juli 2019 (2)
  • Mei 2019 (1)
  • April 2019 (1)
  • Februari 2019 (2)
  • Desember 2018 (2)
  • Juni 2018 (1)
  • Desember 2017 (1)
  • September 2017 (1)
  • Juli 2017 (1)
  • Juni 2017 (1)
  • Mei 2017 (1)
  • April 2017 (4)
  • Maret 2017 (3)
  • Februari 2017 (1)
  • Januari 2017 (1)
  • September 2016 (2)
  • Juli 2016 (1)
  • Mei 2016 (1)
  • Maret 2016 (1)
  • Februari 2016 (1)
  • Juni 2014 (3)
  • Mei 2014 (1)
  • April 2014 (1)
  • Januari 2014 (1)
  • November 2013 (1)
  • September 2013 (1)
  • Agustus 2013 (1)
  • Mei 2013 (2)
  • Januari 2013 (1)
  • November 2012 (2)
  • Oktober 2012 (1)
  • Juni 2012 (1)
  • Januari 2012 (2)
  • Juli 2011 (1)
  • Juni 2011 (1)
  • Mei 2011 (1)
  • Maret 2011 (3)
  • Februari 2011 (1)
  • Januari 2011 (3)
  • Desember 2010 (2)
  • November 2010 (1)

Followers

Komunitas

Komunitas
Literasikk

Created with by ThemeXpose | Distributed by Blogger Templates