Siapa (sebenarnya) Abu Nawas?

by - 05.11

Suatu ketika, temen nanya "Siapa Abu Nawas? Beliau Komedian yaa? atau cuma fiksi aja?"

Cerita Abu Nawas tidak asing bagi kita. Tingkahnya menimbulkan tawa dan cerita-cerita yang dikisahkan bersama dengan Sultan Harun Al Rasyid membawa nilai-nilai kehidupan. Dalam kelucuannya itu, ia melontarkan kritik tajam mengenai pemerintahan dan kekuasaan seperti korupsi, kesengsaraan, rakyat jelata, dll.

Sesungguhnya, Abu Nawas bukanlah tokoh fiksi semata. Dahulu kala memang ada tokoh bernama Abu Nawas yang begitu terkenal karena syairnya. Yap, Abu Nawas adalah seorang pujangga, seorang penyair. (Thanks to our ustadz for the information, then we searched it out). Abu Nawas merupakan ulama besar yang terkenal pada masanya dan berjiwa seni sehingga menghasilkan karya-karya berupa syair. Perkembangan ilmu seni salah satunya syair terjadi pada masa Abu Nawas. Sedangkan Sultan Harun Al Rasyid juga nyata. Beliau merupakan khalifah.

Nama lengkap Abu Nawas adalah Abu Ali Al Hasan bin Hani Al Hakami. Beliau memang hidup di masa pemerintahan khalifah Harun Al Rasyid di Baghdad pada tahun 806-814 M. Tokoh sufi ini terkenal akan kecerdasan dan kecerdikannya. Salah satu syair Abu Nawas yang terkenal berjudul Illahilasturil Firdaus (I'tirof). Syair ini pernah dinyanyikan penyanyi religi Indonesia, Haddad Alwi.

Versi Bahasa Indonesia syair ini pernah dinyanyikan oleh Haddad Alwi dan Sulis dengan judul Sebuah Pengakuan. Waktu pertama dikasih tau kalau ini syair Abu Nawas, ternyata dulu pas kecil sering dengerin tapi ga tau. Mungkin ada yang seumuran dengan saya pernah mendengar lagu ini dulu. Lagunya bikin merinding dan menyadarkan :")

Oh Tuhan, aku bukanlah ahli surga
Juga tak mampu menahan siksa neraka

Kabulkan taubat ampuni dosa-dosaku
Hanyalah Engkau pengampun dosa hamba-Mu

Dosa-dosaku tak terhitung bagai debu
Ya Illahi terimalah amal taubatku

Sisa umurku berurang setiap hari
Dosa-dosaku makin bertambah Ya Illahi

Hamba yang berdosa datang bersimpuh menyembah-Mu
Mengaku menyeru dan memohon ampunan-Mu

You May Also Like

0 komentar