• Home
  • About
  • Contact
twitter facebook instagram

Magition

~~ The Magical of Human Imagination ~~

Matahari merupakan salah satu sumber energi kehidupan utama di muka bumi. Tidak dapat dipungkiri, sebagian besar kegiatan manusia bergantung pada cahaya dan panas yang dipancarkan matahari. Bayangkan saja betapa gelap dan dinginnya bumi tanpa matahari. Mirisnya, semakin hari panas yang dirasakan semakin tinggi. Tak jarang kita mengeluh atas situasi ini terutama bagi para penduduk negara tropis karena posisi matahari berada dalam posisi vertikal dengan garis khatulistiwa, salah satunya Indonesia. Indonesia sebagai negara beriklim tropis basah (karena dikelilingi lautan) mendaptakan sinar matahari dalam waktu yang cukup panjang. Dari sisi lain, Indonesia memiliki kemampuan paling potensial untuk memanfaatkan energi matahari ini. Daripada mengeluh dan keringat terbuang sia-sia karena merasa 'kepanasan', alangkah baiknya kita memanfaatkan berkat Yang Maha Kuasa akan situasi menguntungkan ini.

 

Energi dan Ketahanan Energi

Energi berasal dari bahasa Yunani, Ergon berarti kerja. Menurut KBBI energi berarti daya atau kekuatan yang diperlukan untuk melakukan berbagai proses kegiatan. Tidak dapat dipungkiri lagi, di era globalisasi ini, energi memegang peranan penting dalam berbagai kegiatan manusia. Penggunaan berbagai alat elektronik yang semakin banyak dan kendaraan bermotor yang semakin menjamur yang semuanya membutuhkan energi menyebabkan konsumsi energi semakin meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan data British Petroleum (BP) yang dilansir kontan.co.id, pertumbuhan konsumsi energi akan terus terjadi hingga 20 tahun ke depan.

Konsumsi energi yang tinggi sudah mendorong berbagai aksi penghematan energi seperti program 17-22, earth-hour, dan potong penggunaan listrik 10%. Namun, penghematan saja tidak cukup. Konsumsi energi yang tinggi ini harus diimbangi dengan ketersedian sumber energi yang mumpuni dan berkelanjutan, atau yang dikenal dengan istilah ketahanan energi. Menurut International Energy Agency (IEA), ketahanan energi berarti ketersediaan sumber energi yang tidak terputus dengan harga yang terjangkau. Lebih lanjut, ukuran yang dipakai untuk menilai suatu negara dikatakan memiliki ketahanan energi apabila memiliki pasokan energi untuk 90 hari kebutuhan impor setara minyak. Ketahanan energi di Indonesia dinilai jelek dan mengkhawatirkan oleh World Energy Council pada tahun 2018, yaitu berada pada posisi ke 75 dari 125 negara. Indonesia sendiri berada di bawah negara ASEAN lain seperti Thailand dan Filipina.

 

Energi Terbarukan

Sebagian besar sumber energi saat ini masih bergantung pada sumber daya alam tidak dapat diperbaharui yang berasal dari fosil. Pembakaran bahan bakar dengan sumber ini juga berdampak pada lingkungan karena menghasilkan emisi gas rumah kaca yang selanjutnya menjadi salah satu faktor global warming. Dengan berbagai pertimbangan ini, diperlukan adanya sumber energi alternatif yang berkelanjutan dan lebih ramah lingkungan. Penggalakan penggunaan energi terbarukan sudah dilaksanakan secara global yang menjadi salah satu dari 17 tujuan global oleh PBB yaitu Ensure access to affordable, reliable, sustainable, and modern energy for all atau memastikan akses terhadap energi yang terjangkau, dapat diandalkan, berkelanjutan, dan modern bagi semua. Indonesia merupakan salah satu negara dengan potensi energi terbarukan yang besar namun sayangnya belum banyak dimanfaatkan. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kementerian ESDM) mengkategorikan “energi baru dan terbarukan” sebagai kelompok energi yang berbeda. Berdasarkan UU No. 30/2007, “energi baru” didefinisikan sebagai pembangkit energi dari sumber energi terbarukan dan tidak terbarukan, termasuk nuklir, hidrogen, gas metana batu bara, batu bara cair dan gasifikasi batu bara. Sebaliknya, “energi terbarukan” berasal dari sumber terbarukan, seperti panas bumi, angin, bio-energi, sinar matahari dan tenaga air, serta pergerakan dan perbedaan suhu laut.

Tenaga Surya

Matahari merupakan sumber energi berskala besar dan bersifat terus-menerus (berkelanjutan). Penggunaan tenaga surya juga tidak membutuhkan pembakaran sehingga tidak memberikan dampak buruk bagi lingkungan. Energi yang bersumber dari matahari ini dapat dijadikan alternatif sumber energi yang menjanjikan. Pemanfaatan energi matahari dilakukan dengan mengubah sinar matahari menjadi energi panas atau listrik melaului proses photovoltaic (PV). Ohoto berarti cahaya dan voltaic berarti tegangan. Istilah ini digunakan untuk mendefiniskan sel elektronik yang memproduksi energi listrik arus searah dari energi radiasi matahari. Sel fotovoltaik tersusun dari material semikonduktor terutama silikon dan dilapisi bahan tambahan khusus. Sel surya ini didesain untuk mengubah cahaya menjadi energi listrik sebanyak mungkin. Saat cahaya matahari mencapai sel maka elektron akan terlepas dari atom silikon dan mengalir membentuk sirkuit listrik sehinnga energi listrik dapat dibangkitkan. 

Sang Surya sebegai sumber energi terbarukan

Sebagai negara dengan intensitas cahaya matahari tinggi, pemerintah telah menempatkan tenaga surya tipe fotovoltaik ini sebagai salah satu dari empat sumber energi terbarukan untuk dikembangkan. Saat ini, sumber energi ini telah menghasilkan 4,8 kilowatt hour (KWh) per meter persegi setiap hari.cPemerintah telah mulai mendorong masyarakat untuk secara langsung memanfaatkan energi surya yang pemanfaatannya masih 0,05% dari potensi yang ada. Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) dan sejumlah institusi lain termasuk sektor swasta, telah berusaha meningkatkan kualitas dan keandalan instalasi sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya dengan menerbitkan Buku Panduan Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya yang bisa diakses pada web http://­ebtke.esdm.go.id/ untuk menyebarluaskan pengetahuan akan penggunaan tenaga surya ini. Pilihan yang paling mudah dipasang dan aplikatif dengan harga yang terjangkau adalah surya atap atau panel surya yang dipasang di atap rumah (rooftop). Terhitung Juli 2018, seperti yang dituturkan oleh Ketua Umum Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI), Andhika Prastawa sudah terdapat setidaknya 400 rumah milik perseorangan di kawasan Jabodetabek yang telah memasang surya atap dengan kapasitas sekitar 2 KW, serta satu hotel dan satu mall yang telah memasang surya atap masing-masing berkapasitas 500 KW. Hal ini berarti pemanfaatan surya atap telah mencapai sekitar 2000 KW atau 2 MW. AESI dengan didukung Direktorat Jenderal EBTKE menetapkan target pemasangan 1 juta surya atap pada tahun 2025 atau setara 1000 MW.

Penggunaan surya atap masih terkendala ketersediaan dan kemudahan akses untuk mendapatkannya. Insun-power dapat menjadikan salah satu solusi yang dapat menjadi pilihan bagi kita untuk turut berpartisipasi aktif dalam penggunaan tenaga surya ini. Insun-power memfasilitasi pemasangan, pemeliharaan, dan perbaikan panel surya yang bermutu demi pemanfaatan energi terbarukan berkapasitas tinggi dan ramah lingkungan. Namun, perlu juga diketahui bahwa, untuk menjaga lingkungan tidak hanya cukup dengan penggunaan energi terbarukan, tapi juga membiasakan diri melakukan penghematan energi dan aktivitas lain yang lebih lingkungan untuk masa depan bumi yang lebih baik.



Referensi:
insun-power.co.id
geologinesia.com
kontan.co.id
liputan6.com
ebtke.esdm.go.id
ditjenppi.menlhk.go.­id
Transisi Energi yang Setara di Indonesia: Tantangan dan Peluang (Maria Lauranti dan Eka Afrina Djamhari)
ptimasi Pemanfaatan Energi Listrik Tenaga Matahari di Jurusan Teknik Elektro Universitas Brawijaya (M. Rif’an, Sholeh HP, Mahfudz Shidiq; Rudy Yuwono;Hadi Suyono dan Fitriana S.)
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Tahun 2016 menjadi tahun mengejutkan bagi dunia perfilman animasi Jepang. Kimi no Na wa atau Your Name yang dirilis Agustus 2016 ini menjadi film animasi terlaris sepanjang masa di Jepang menggeser Spirited Away, film animasi legendaris Jepang yang sebelumnya berhasil meraih penghargaan Oscar. Kimi no Nawa pun juga sempat digadang-gadang akan meneruskan jejak pendahulunya tersebut. Mengangkat kisah yang unik, Makoto Shinkai melalui Kimi no Nawa mampu menggaet penghargaan sebagai Naskah terbaik pada Japan Academy Prize ke 40.
Di balik film yang berkelas, tentunya banyak bakat-bakat berkualitas yang bekerja sama. Kimi no Nawa berkisah tentang seorang siswa SMA, Mitsuha, yang tinggal di sebuah desa kecil yang sangat ingin menjadi anak laki-laki tinggal di kota. Suatu hari ia bertukar jiwa dengan sosok imajiner yang ia inginkan (anak laki-laki tinggal di kota), Taki Tachibana. Suatu ketika pertukaran mulai terhenti, Taki pun penasaran. Ia bertekad mencari Mitsuha ke tempat yang tidak ia ketahui. Hanya gambaran samar yang ia ingat menjadi petunjuknya. Kenyataan yang ia temukan di tempat ia tinggal saat menjadi Mitsuha begitu tidak masuk akal. Waktu paralel turut ambil bagian dalam pengembangan cerita yang semakin menarik.

Film animasi tidak terlepas dari para pengisi suara yang mampu mengekspresikan perasaan karakter, salah satunya Ryunosuke Kamiki, pemilik suara Taki yang juga harus menyuarakan Mitsuha dalam tubuh Taki. Yuk kita kenali lebih dekat salah satu Golden Generation yang sudah berjibaku dalam dunia perfilman Jepang ini.

1. Memulai karir di usia belia melalui Amuse

sumber: twitter @UETSUKI
Ibu Kamiki telah mendaftarkannya ke agensi Amuse sejak berusia 2 tahun. Seiyuu merupakan profesi pertama yang ia geluti sebelum akhirnya menjadi seorang aktor pada usia 6 tahun. Ia bahkan disebut sebagai golden boy-nya Amuse dan pencetak uang terbesar bagi Amuse di masa depan. Agensi ini sudah menelurkan banyak bintang besar seperti Takeru Satoh, Haruma Miura, Kento Kaku, One OK ROCK, Flow, dll.

2. Lulusan Horikoshi Gakuen

sumber: japanesestation
 SMA superelit di Tokyo ini merupakan ladangya para selebritis Jepang menuntut ilmu. Pria kelahiran 19 Mei 1993 ini lulus dari sekolah ini bersama dengan teman seangkatannya yang juga ternama di bidang hiburan seperti beberapa anggota Hey! Say! JUMP (Yuri Chinen, Ryosuke Yamada, Yuto Nakajima), Shuhei Nomura, Mirai Shida, Shogo Sokamoto, dll.

3. Membintangi tokoh utama Live Action

sumber: imdb
Namanya telah muncul dalam hampir 30 film namun di antaranya peran Kamiki dalam dunia Live Action tidak diragukan lagi. Ia berhasil menarik perhatian berbagai judul untuk menjadikannya sebagai tokoh penting dalam film yang memanusiakan tokoh dari dunia anime, manga, atau light novel ini. Sebut saja film Rurouni Kenshin dimana Kamiki bekerja sama dengan seniornya dari agensi yang sama, Takeru Satoh. Ia berperan sebagai Soujiro Seta tokoh antagonis yang bertarung melawan Kenshin. Film yang dibuat dalam waktu setengah tahun itu memperlihatkan kehebatan Kamiki sebagai seorang aktor laga, karena sebagain besar adegan diperankan langsung oleh aktor, tanpa stuntman. Tidak cukup di situ saja. Duet Kamiki dan Take-kun juga ditemukan dalam Live Action Bakuman. Jojo's Bizarre Adventure dan Sangatsu no Lion adalah dua judul selanjutnya yang memperlihatkan Kamiki memanusiakan karakter animasi.

4. Turut andil dalam film Spirited Away

Ternyata, Kamiki juga menyumbangkan suaranya dalam film animasi legendaris yang disebut-sebut ditandingi oleh Kimi no Nawa. Kamiki menyuarakan tokoh Boh dalam film tersebut. Suara Kamiki juga bisa kita dengar dalam beberapa judul anime lain yang terkenal seperti The Secret World of Arrietty yang dirpoduksi Studio Gibli, Summer Wars, Piano no Mori, dan masih banyak lagi.

5. Bermain dalam J-drama terkenal, Tantei Gakkuen Q salah satunya

Dorama Keiji Yugami
Penggemar dorama atau drama jepang sudah tidak asing lagi dengan Detective School Q. Serialisasi dari manga yang diangkat dari judul sama ini berhasil mengangkat nama Kamiki yang pada saat itu masih bersekolah  sekaligus menjadi debut rekan se-angkatannnya dalam dunia aktor, Yamada Ryosuke. Tidak cukup sampai di situ saja, Kamiki yang sudah mencatatkan namanya dalam hampir 40 drama sebut saja Gakko no Kaidan, SPEC, Bloody Monday hingga Keiji Yugami. Ia pun meraih penghargaan dari perannya sebagai detektif muda dalam drama tahun 2017 tersebut.

6. Sangat menggemari karya Makoto Shinkai

sumber: manga.tokyo
Setelah sekian lama berjibaku dalam dunia pengisi suara, akhirnya Kamiki mendapatkan penawaran paling menarik dalam hidupnya, memerankan tokoh yang dibuat oleh idolanya sendiri. Saat pertama mendapat tawaran tersebut, Kamiki sempat berpikir apakah itu hanya prank belaka. Ia mengaku begitu menyukai karya Makoto Shinkai seperti 5 centimeters per second dan Kotonoha No Niwa. Ia pun tidak menyangka akan ikut beraksi dalam karya sutradara favoritnya.

7. Membuat panggilan unik

Film Rurouni Kenshin
Kamiki punya kebiasaan memanggil rekannya dengan panggilan dalam drama mereka bekerja sama. Sakurai Sho dan Emi Takei salah duanya. Dalam program tv VSArashi, Kamiki memanggil Sakurai Sho dengan sebutan Sakurai-Sensei karena mereka pernah bermain dalam drama yang sama dimana Sakurai menjadi gurunya. Sedangkan panggilan Okaa-san dituturkan pada Emi Takei yang pada kenyataanya lebih muda beberapa bulan darinya. Panggilan tersebut berasal dari Taiga Dorama, dimana ia harus berperan sebagai anaknya.

8. Meraih penghargaan saat remaja

Kamiki yang berperan sebagai tokoh utama dalam film The Great Yokai War mendapatkan penghargaan atas penampilannya yang begitu apik dan memukau. Ia menjadi salah satu yang dinobatkan sebagai Rookie of the Year pada Japan Academy Prize ke 29, ajang penghargaan perfilman paling bergengsi di Jepang.

Di tahun 2019 ini, Kamiki akan kembali hadir mewarnai layar bioskop dalam Fortuna's Eye, Last letter, dan Murder at Shijinso. Kita tunggu saja penampilannya!

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Newer Posts
Older Posts

About me

Stray -blogger. Anime-manga-dorama lover. Amateur wpap-er. Subber. Light up your world with colours and words.

Follow me!

  • facebook
  • twitter
  • instagram
  • Google+
  • youtube

Categories

  • animasi
  • ASUS
  • Biografi
  • BNI
  • Book/Movie Review
  • Brown to green
  • Climate action
  • Daily chit chat
  • IDN App
  • investasi
  • karyakuu
  • Lomba blog
  • musikk
  • Newsflash
  • pembiayaan
  • pengelolaan risiko
  • Pensiun
  • pertumbuhan ekonomi
  • Pesona Indonesia
  • Simponi
  • tips and trick
  • Wonderful Indonesia

recent posts

Sponsor

Blog Archive

  • Desember 2023 (1)
  • Desember 2021 (1)
  • Mei 2021 (1)
  • September 2020 (1)
  • Mei 2020 (2)
  • April 2020 (1)
  • Maret 2020 (1)
  • Desember 2019 (1)
  • November 2019 (1)
  • September 2019 (2)
  • Agustus 2019 (1)
  • Juli 2019 (2)
  • Mei 2019 (1)
  • April 2019 (1)
  • Februari 2019 (2)
  • Desember 2018 (2)
  • Juni 2018 (1)
  • Desember 2017 (1)
  • September 2017 (1)
  • Juli 2017 (1)
  • Juni 2017 (1)
  • Mei 2017 (1)
  • April 2017 (4)
  • Maret 2017 (3)
  • Februari 2017 (1)
  • Januari 2017 (1)
  • September 2016 (2)
  • Juli 2016 (1)
  • Mei 2016 (1)
  • Maret 2016 (1)
  • Februari 2016 (1)
  • Juni 2014 (3)
  • Mei 2014 (1)
  • April 2014 (1)
  • Januari 2014 (1)
  • November 2013 (1)
  • September 2013 (1)
  • Agustus 2013 (1)
  • Mei 2013 (2)
  • Januari 2013 (1)
  • November 2012 (2)
  • Oktober 2012 (1)
  • Juni 2012 (1)
  • Januari 2012 (2)
  • Juli 2011 (1)
  • Juni 2011 (1)
  • Mei 2011 (1)
  • Maret 2011 (3)
  • Februari 2011 (1)
  • Januari 2011 (3)
  • Desember 2010 (2)
  • November 2010 (1)

Followers

Komunitas

Komunitas
Literasikk

Created with by ThemeXpose | Distributed by Blogger Templates