Pengguna Gadget, Waspadai Neuropati Jenis Ini!

by - 04.48

Sering merasa tubuh malas bergerak (mager)? Tandanya tubuh kita manja karena terlalu sering dimanjakan. Mengapa demikian? Yap, selamat datang di abad 21 dimana teknologi mendominasi semua aktivitas manusia. Semua pekerjaan dapat diselesaikan dengan mudah dan sederhana berkat kehadiran teknologi. Pergeseran kebiasaan pun terjadi. Pekerjaan rumah tangga maupun kantor dipermudah dengan alat-alat elektronik. Tidak beda halnya dengan bidang informatika. Abad lalu, surat kabar menjadi primadona sumber informasi. Selanjutnya hadir alat elektronik dengan memanfaatkan pancaran gelombang suara seperti radio dan televisi. Kini dengan kehadiran smartphone dan internet, ketiga penemuan sebelumnya dapat dilakukan dalam satu gadget

Gadget telah menjadi kebutuhan primer. Hampir setiap orang membutuhkan dan menggunakan smartphone dan komputer. Kedua gadget tersebut dapat memberikan informasi dan menyelesaikan pekerjaan hanya dengan memanfaatkan tenaga jari—jemari. Diiringi dengan aktivitas fisik yang menurun karena pekerjaan rumah telah dimudahkan dengan hadirnya alat-alat bertenaga mesin. Hemat tenaga memang, tapi ternyata hal tersebut berdampak buruk terhadap kesehatan, apalagi bagi yang jarang olahraga.

Carpal Tunnel Syndrome

Pernah dengar mengenai Carpal Tunnel Syndrome? Mungkin nama sindrom tersebut masih asing di telinga kita namun paling sering terjadi pada pengguna gadget. Ya seperti kita --generasi milenial yang hidup bersama gadget-- merupakan korban paling ampuh. Pengguna gadget perlu tahu mengenai carpal tunnel syndrome ini. Carpal tunnel syndrome, selajutnya disingkat CTS, adalah sebuah penyakit yang disebabkan karena terganggunya saraf tengah akibat tekanan yang terjadi pada bagian pergelangan tangan. Pernah merasa tangan seperti baal, kesemutan, nyeri, dan lemah di ibu jari, telunjuk, dan jari tengah?
Ilustrasi gejala Carpal Tunnel Syndrome

Wah, jangan-jangan gejala CTS tersebut sudah mulai kamu rasakan. Jangan anggap sepele jika pernah merasakan gejala tersebut. Waspada! Jika tidak hilang dan terjadi dalam jangka panjang, hal terburuk yang dapat terjadi adalah kelumpuhan tangan. Segera periksa ke dokter jika gejala tersebut sudah sering kamu rasakan. Girls, kalian harus lebih hati-hati yaa, soalnya sindrom ini tiga kali lipat lebih sering terjadi pada wanita, loh!

Neuropati

CTS sendiri merupakan salah satu jenis neuropati. Sudah mendapat gambaran mengenai neuropati dari penjelasan CTS di atas? Apa pula neuropati itu? Berdasarkan Kamus Kedokteran Dorland, neuropati adalah gangguan fungsional atau perubahan patologis pada sistem saraf tepi, kadang-kadang penggunaannya dibatasi hanya untuk lesi noninflamasi sebagai lawan dari lesi neuritis. Ribet yaa? Intinya begini, neuropati itu merupakan penyakit pada sistem saraf tepi, berarti tidak terjadi pada sistem saraf pusat seperti otak dan sum-sum tulang belakang, namun terjadi di organ tubuh lainnya. Neuropati tidak disebabkan oleh inflamasi atau reaksi radang melainkan dari faktor yang berhubungan langsung dengan sistem saraf seperti gerakan yang berulang, penyakit diabetes, minuman beralkohol, bertambahnya usia, dan kurangnya asupan vitamin neurotropik seperti B1, B6, dan B12. Neuropati lebih sering terjadi pada  usia produktif. Satu dari empat orang yang berusia 26-30 tahun mulai merasakan gejala neuropati. Namun bukan berarti orang di luar rentang usia tersebut tidak mungkin terkena neuropati loh yaa!

Gejala neuropati sama seperti CTS yaitu kesemutan, kebas,s nyeri seperti tertusuk, dan nyeri seperti terbakar. Aktivitas sehari-hari yang menjadi penyebab neuropati lebih luas, tidak hanya mengetik dan menggunakan gadget saja, memasak, menggunakan high heels, mengendarai motor, dan aktivitas berulang lainnya dapat juga menyebabkan kita merasakan gejala neuropati.

Lawan Neuropati

Begitu banyak jenis neuropati yang mengintai namun tidak kita sadari. Aktivitas sehari-hari kita begitu rentan menjadi penyebab terjadinya neuropati. Dengan mengetahui beberapa gejala maka kita dapat pula mencegah terjadinya neuropati. Ikuti beberapa langkah berikut untuk mencegah neuropati:

1.    Berjalan di atas bebatuan
Batu alam yang tersusun biasanya dapat ditemukan di taman-taman kota, merupakan refleksi gratis yang bisa kita manfaatkan. Berjalan di atas bebatuan tersebut tanpa alas kaki dapat menjaga keaktifan saraf tepi, meningkatkan sirkulasi darah dan metabolisme, serta membuang racun yang ada pada tubuh. Cukup dilakukan 3 kali dalam seminggu selama 10 menit.

2.    Olahraga
Gerakkan tubuhmu dengan olahraga. Sempatkan untuk berolahraga setiap harinya selama 10-15 menit. Jika tidak memiliki waktu khusus untuk olahraga, sisakan paling tidak 5-10 menit 3 kali sehari untuk melakukan gerakan pemanasan.. Jika memang tidak memiliki waktu, lakukan perjalanan dengan tujuan tempat terdekat cukup berjalan kaki atau bersepeda. Bagi pegawai kantoran yang pekerjaannya menggunakan computer, lakukan gerakan peregangan setiap 20-30 menit sekali atau ketika terasa pegal dan lelah. Baru-baru ini telah terdapat gerakan khusus untuk mencegah neuropati yaitu olahraga dengan gerakan neuromove, gerakan yang dapat mengaktifkan sel saraf, yuk dicoba!

3.    Mengatur pola makan
Pola makan yang teratur dan konsumsi makanan dengan gizi seimbang tentu baik untuk tubuh. Kurangi makanan mengandung pengawet tinggi. Perhatikan asupan air putih. Air putih berperan penting sebagai neurotransmitter sel saraf, itulah mengapa jika kita kekurangan asupan air putih, tubuh terasa lemas, lelah, dan pusing. Produktivitas jadi menurun.

4.    Bermain alat musik
Musik tidak hanya memelihara saraf otak tapi juga saraf tepi terutama di ujung jari dan tangan. Keaktifan saraf tersebut didapatkan dengan bermain alat musik yang menggunakan jari seperti gitar dan piano.

5.    Menjaga kadar gula darah
Bagi penderita diabetes, menjaga kadar gula tetap normal adalah kuncinya untuk mencegah terjadinya neuropati akibat diabetes.

6.    Kurangi minuman beralkohol
Lebih baik menghindari minuman beralkohol karena kandungan minuman beralkohol menyebabkan kerja neurotransmitter sel saraf terganggu. Tubuh menjadi mudah kebas, tidak peka, gemetaran, dan emosi menjadi labil.

7.    Gunakan sepatu yang nyaman
Model sepatu kini memang bermacam-macam. Pilihlah yang nyaman dipakai bukan sepatu dengan model terkini. Penggunaan high heels berlebihan dapat menyebakan keram pada kaki. Selain itu, menggunakan sepatu dengan model melancip di ujung dapat menghambat aliran darah ke ujung jari.

8.    Konsumsi vitamin neutropik
Vitamin Neurotropik seperti vitamin B1, B6, dan B12 berfungsi untuk melindungi dan meregenerasi saraf. Bingung mendapatkan vitamin neurotropik dalam satu kemasan? Neurobion hadir dilengkapi vitamin B1, B6, dan B12 yang berfungsi meregenerasi sel daraf sehingga bebas dari gejala pegal, kram, dan kesemutan. Konsumsi satu kali dalam sehari secara teratur untuk hasil yang maksimal. Vitamin B larut dalam air dan juga diserap tubuh dalam kadar kurang dari 2%, sehingga terbebas dari efek samping. Neurobion dapat dikonsumsi untuk menghilangkan gejala neuropati. Selain neurobion, vitamin B umumnya ditemukan pada sayuran hijau seperti asparagus, bayam, sawi hijau, dan brokoli.

9. Istirahat cukup
Istirahat cukup dengan mencukupi kebutuhan tidur 6-8 jam per hari. Jangan kurang dan terlalu berleihan karena berdampak tidak baik.

10. gadget tepat guna
Ini poin bonus namun cukup penting mengingat CTS begitu dekat dan nyata dengan konsumsi gadget yang tinggi. Kurangi penggunaan gadget. Alihkan dengan membaca buku, berolahraga, dan melakukan hobi kreativitas. Jika memang memerlukan, posiskan tubuh dengan tepat dan senyaman mungkin terutama ketika akan mengetik dalam waktu lama.

Cara mencegah neuropati

Neuropati begitu dekat mengintai setiap aktivitas sehari-hari kita. Yuk bersama-sama melawan neuropati dengan pencegahan. Ketahui gejalanya, pahami cara mencegahnya dan biasakan hidup sehat dalam aktivitas sehari-hari.


You May Also Like

0 komentar