• Home
  • About
  • Contact
twitter facebook instagram

Magition

~~ The Magical of Human Imagination ~~

GReeeeN merupakan salah satu grup vokal asal jepang yang begitu melejit di akhir dekade pertama abad 21. Hal yang paling menarik dari grup vokal yang melakukan debut pada 2007 lalu ini adalah kerahasiaan wajah mereka. Lagu-lagu karya GReeeen sangat easy-listening bahkan bagi kamu yang mungkin bukan penggemar lagu jepang. Musik yang mudah diterima dan lirik lagu yang kaya akan makna membuat GReeeeN dengan mudahnya diterima khalayak luas. Apa saja fakta dibalik GReeeeN?


1. Berprofesi sebagai dokter gigi


sumber: greeeen.co.jp

Bukan rahasia lagi kalau GReeeeN beranggotakan 4 orang dokter gigi. Grup vokal ini sendiri dibentuk saat mereka masih menjadi mahasiswa. Dalam film Kiseki: Ano Hi no Sobito yang mengangkat biografi grup ini dikisahkan bahwa manajer GReeeeN adalah kakak salah seorang anggota mereka, Jin. Jin yg memutuskan karir menjadi musisi namun takdir tidak berjalan mulus untuknya dan bandnya. Ketika Hide, adiknya menulis sebuah lagu, Jin membantu memoles lagu tersebut dan menjadi motor terjunnya GReeeeN ke dapur rekaman hingga merilis lagu. Kiseki sendiri memiliki arti keajaiban melambangkan bahwa GReeeeN terbentuk karena keajaiban.


2. Makna dibalik logo GReeeeN

sumber: greeeen.co.jp

Coba deh perhatikan dengan seksama. Jumlah huruf e pada kata GReeeeN memang tidak biasa. Bukan salah ketik, kok. Bukannya tanpa alasan melainkan itu mewakili jumlah anggotanya. Logo GReeeeN sendiri berbentuk mulut tersenyum yang terlihat gigi karena memang latar belakang profesi mereka.


3. Identitas yang dirahasiakan

sumber: greeeen.co.jp

Hingga kini, tidak ada yang tahu nama asli anggota GReeeeN. Nama yang digunakan dalam film Kiseki: Ano Hi no Sobito pun tidak dipastikan sebagai nama asli mereka. Hide, Sho, 92(Kuni), dan Navy begitu mereka dipanggil. Dalam film yang mengangkat kisah mereka itu, sempat terdengar memanggil dengan sebutan. Apakah itu nama asli mereka? Kita tidak tahu. Hal tersebut dimaksudkan demi kelancaran profesi mereka. Sangat menganggu jika para fans datang ke tempat mereka praktik. Lantas, bagaimana mereka menggelar konser? Tetap saja wajah mereka disembunyikan dengan proyeksi layar yang menampilkan siluet vocal grup ini.

4. Menembus rekor dunia

sumber: greeeen.co.jp

Siapa sangka lagu Kiseki dapat menembus rekor dunia dalam kategori Best Selling Download Single di Jepang oleh Guinnes World Record pada tahun 2009 hingga kini. Lagu ini menjadi lagu tema drama jepang berjudul Rookies. Pemain utama drama ini, Satou Ryuta menerima sertifikat dari pihak Guinnes World Record mewakili GReeeeN. Kiseki juga menjadi salah satu dari 3 lagu karya GReeeeN yang terjual lebih dari 5 juta copy. Dua lagu lainnya yaitu Ai Uta dan Haruka. Sama seperti Kiseki, Ai Uta juga dibuatkan filmnya, loh!

5. Produk kesehatan mulut

sumber: aramajapan

Berhubungan dengan profesi mereka, GReeeeN juga memproduksi berbagai alat kesehatan mulut dan mulai dijajakan secara nasional sejak September 2014. Produk-produk tersebut antara lain obat kumur, sikat gigi anti bakteri, sikat gigi dengan bulu sikat angat halus, dan benag gigi rasa mint. Bahkan GReeeeN juga merilis produk khusus anak-anak dengan rasa buah. Wah, GReeeeN sangat mencintai profesinya, ya!

6. Membawahi grup vokal remaja putri, WhiteeeeN


Kini GReeeeN juga menjadi produser bagi grup vokal berisikan 6 remaja putri, Whiteeeen yang debut pada 2015 lalu. Para gadis belia ini diaudisi oleh Jin sendiri dengan menyanyikan lagu Ai Uta. Kriteria utama audisi ini adalah suara karena seperti GReeeeN, mereka juga merahasiakan identitas mereka. Kana, Hima, Noa, Moa, Moca, Nene, dan Akagi merupakan code name mereka. Kenapa memilih kata white yang berarti putih? Apakah karena istilah yang terkenal adalah gigi putih? Hmm....


7. Lagu tema tim nasional basket tim putra dan putri Jepang


Sebuah prestasi lagi dari GReeeen yang baru-baru ini membuat bangga adalah lagu Kiseki yang di-remix oleh Japan Madness dinobatkan sebagai lagu tema timnas basket putri dan putra Jepang. Lagu Kiseki versi baru ini juga hadir dalam album terbaru GReeeeN bertajuk Daikyu atau Kesembilan. Album Daikyu baru saja dirilis 25 September lalu yang terdiri dari 14 lagu gabungan lagu beberapa lagu baru dan lagu lama yang di-master ulang.


8. Lagu yang bercerita


Tidak cukup dengan Kiseki saja, kembali hadir di tengah-tengah kita film yang dikembangkan dari lagu karya GReeeen, Ai Uta: Yakusoku no Nakuhito yang dirilis Januari lalu di Jepang. Psstt, tokoh utamanya juga main di Kiseki, loh! Inilah yang membuat fans berdecak kagum dengan karya GReeeeN yang selalu menandung cerita di setiap lagunya, Sebagai lagu temanya yang berjudul Yakusoku, GReeeeN berkolaborasi dengan No Title, grup band SMA yang memenangkan audisi.

Buat kamu yang tidak mau ketinggalan berita terbaru dari GReeeeN bisa diikuti akun twitter fanbase GReeeen di https://twitter.com/GReeeeN_fansID atau twitter ofisialnya langsung di https://twitter.com/ganso_GReeeeN .

Semoga kisah GReeeeN dapat mengisnpirasi kita untuk berkarya yaa!





Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Cerahkan Rumahmu Demi Masa Depan Bumi yang Lebih Cerah

Pengeluaran rumah tangga kian hari kian meningkat. Semua harga kebutuhan yang bertambah membuat setiap orang harus berpikir keras mengolah keuangannya. Sedikit cerita dari kisah keluarga kami mengakali pengeluaran untuk kebutuhan. Desain rumah diperbaiki untuk memanfaatkan energi alam. Penggunaan atap transparan pun menjadi terobosan baru dalam rangka menurunkan penggunaan lampu.

Gambar 1. Penggunaan genteng transparan (skylight rooftop). Sumber: dokumen pribadi.

Pemanfaatan sinar matahari langsung masuk ke dalam rumah dapat menjadi sumber utama penerangan saat siang hari. Jumlah sinar matahari yang didapatkan pun ditingkatkan dengan memaksimalkan penggunaan jendela berukuran besar. Penerangan menggunakan listrik menjadi tidak diperlukan lagi di siang hari.  sudah lebih dari 15 tahun kami memanfaatkan sumber cahaya ini. Dengan semakin meningkatnya tarif listrik dan semakin banyaknya kebutuhan rumah tangga, alih-alih hanya memadamkan lampu, keluarga pun memutuskan untuk tidak menggunakan listrik selama 1 hingga 2 jam pada rentang pukul 9 pagi hingga 12 siang. Selama 1 hingga 2 jam tersebut, rumah kami menjadi bangunan dengan zero energy.  Semacam earth hour yang dilakukan setiap hari.

Apakah tidak merasa gerah? 
Pertanyaan yang paling sederhana ini pun mencuat. Jawabannya tentu tidak karena ada air conditioner alami. Jendela rumah yang besar disertai ventilasi udara yang mumpuni membuat aliran udara selalu masuk ke dalam rumah. Rumah kami juga dikelilingi pagar hijau yaitu pagar dari tanaman sehingga lebih teduh, salah satu bentuk nyata brown to green.

Gambar 2. Penanaman pagar hidup di sekitar rumah. Sumber: dokumen pribadi

Tidak kami sangka ternyata langkah ini merupakan salah satu penerapan pemanfaatan sumber energi terbarukan, dalam hal ini sinar matahari. Awalnya hanya ide untuk menekan pengeluaran justru berujung baik untuk lingkungan. Yuk, kita kenalan dengan energi terbarukan!

Apa itu sumber energi terbarukan?


Sumber energi terbarukan berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 53 Tahun 2018 adalah sumber energi yang dihasilkan dari sumber energi berkelanjutan jika dikelola dengan baik antara lain panas bumi, angin, bioenergi, sinar matahari, aliran dan terjunan air, serta gerakan dan perbedaan suhu lapisan laut.

Lantas, apa bedanya dengan sumber energi yang selama ini kita gunakan?
Begini. Begini. Semua kegiatan sehari-hari kita yang menggunakan energi seperti alat-alat elektronik, penggunaan gas elpiji, bahan bakar kendaraan, semuanya bersumber pada energi fosil yaitu minyak bumi, batu bara, dan gas alam. Poin pentingnya adalah sumber energi ini jumlahnya terbatas dan berdampak buruk terhdap lingkungan. Pembakaran energi fosil menghasilkan emisi gas rumah kaca seperti karbondioksida yang bersifat merusak lingkungan dan atmosfer. Suhu global pun turut meningkat drastis karena ini sehingga menyebabkan terjadinya pemanasan global. Nah, terkuak sudah tabir pengetahuan penyebab suhu bumi kian hari kian meningkat.

Cerminan Energi Terbarukan di Indonesia


Indonesia sebagai negara tropis yang dilewati garis khatulistiwa, diberkahi dengan waktu penyinaran matahari yang cukup lama per harinya. Data dari global solar atlas menunjukkan bahwa energi surya yang didapatkan di seluruh wilayah Indonesia berkisar antara 3,6-6 kWh per meter kuadrat dengan rata-rata keseluruhan 4,8 kWh per meter kuadrat. Wilayah Indonesia tengah seperti Kepulauan Nusa Tenggara dan Sulawesi serta sebagian Jawa Tengah dan Jawa Timur menjadi daerah dengan energi surya terbanyak. Sayang sekali jika anugerah ini tidak dimanfaatkan, bukan?

Gambar 2. Peta Penyebaran Sinar Matahari di Indonesia. Sumber: globalsolaratlas.info

Pada kenyataannya, anugerah kekayaan ini belum mendapatkan perhatian yang serius di negara kita. Hal tersebut terlihat sejak 4 tahun terakhir dimana kapasitas pembangkit listrik yang bersumber dari energi terbarukan masih jauh dari angka yang memuaskan, yaitu hanya bertambah 960 MW. Energi terbarukan yang menjadi penyumbang terbanyak secara berurutan yaitu energi tenaga panas bumi, diikuti oleh energi mini/mikro hidro, bionergi, dan bayu atau angin. Bahkan energi surya belum dimanfaatkan selayaknya. Jumlah ini menurun dari 4 tahun sebelumnya. Pada tahun 2010-2014, setiap tahunnya kapasitas pembangkit energi terbarukan rata-rata bertambah 523 MW (0,52 GW). Target yang dicanangkan pada tahun 2025 yaitu sebesar 45 GW sepertinya semakin suram karena pembangunan pembangkit energi terbarukan kian melambat.



Pemanfaatan Sinar Matahari Sebagai Sumber Penerangan Utama


Memaksimalkan penggunaan cahaya matahari sebagai sumber penerangan merupakan upaya pemanfaatan sumber daya terbarukan ini. Kini sudah semakin trend desain rumah dengan tema dekat dengan alam. Penggunaan atap transparan dan jendela yang besar (seperti yang penulis ceritakan tentang rumahnya) dalam dunia arsitektur pun dikenal dengan istilah skylight.
Gambar 3. Tips memanfaatkan energi terbarukan seperti sinar matahari di hunian anda

Wah mahal dong perlu ganti ini itu?

Semampunya saja. Ini bisa dianggap sebagai investasi. Memang perlu keluar dana di awal namun setelahnya terasa lebih hemat saat membayar listrik karena sudah menekan penggunaan energi listrik setiap harinya.


Kenapa terlalu sibuk memanfaatkan sinar matahari? Jadi untuk apa dulu Bapak Thomas Alva Edison menciptakan lampu sebagai alat penerangan?

Perlu kita ketahui, bahkan Tuan Edison sendiri sudah menyadari pentingnya tenaga surya dalam bauran energi masa depan dunia dan bahaya ketergantungan yang berlebihan pada bahan bakar fosil sejak masa hidupnya jauh sebelum pemanfaatan energi fosil besar-besaran seperti sekarang.

  “Kita seperti petani penyewa yang memotong pagar di sekitar rumah untuk bahan bakar ketika kami seharusnya menggunakan sumber energi alami yang tidak habis-habisnya - matahari, angin dan pasang surut air laut. Saya akan menaruh uang saya pada cahaya matahari dan energi matahari. Sungguh sumber kekuatan yang luar biasa! Saya harap kita tidak perlu menunggu sampai minyak dan batubara habis sebelum kita mengatasinya. ".  Thomas Alva Edison -1931.

Penemu lampu saja sudah mewanti-wanti kita untuk lebih setia terhadap sumber energi alami seperti sinar matahari ketimbang menggunakan temuannya.


Sinar Matahari sebagai Energi Solar Penghasil Listrik


Selain memanfaatkan sinar matahari untuk penerangan, sinar matahari dapat diubah menjadi energi listrik melalui penggunaan panel surya. Panel surya ini dapat dipasang di tempat yang mendapatkan banyak cahaya matahari seperti di atap atau yang dikenal dengan nama surya atap (rooftop solar). Pemanfaatan energi surya dengan acara ini masih memiliki banyak kekurangan yang dibahas dalam laporan IESR dan kami rangkum dalam dua poin utama, yaitu:
1. Rooftop solar masih menjadi istilah asing yang kurang terdengar gaungnya. Kurangnya sosialiasi mengenai manfaat energi surya sebagai energi terbarukan menyebabkan minimnya pengetahuan dan minat masyarakat menggunakan panel surya di rumahnya.
2. Pemasangan panel surya yang membutuhkan tenaga profesional dan dana yang tidak sedikit sertaeterbatasan penyedia instalasi dan layanan yang kredibel.

Solusi yang saya ajukan dari kedua poin utama di atas yaitu:

Gambar 4. Langkah mengenalkan energi solar pada masyarakat

Selagi menunggu tindak lanjut dari yang berwenang, kita sebagai masyarakat tidak perlu menunggu dalam diam. Sekarang sudah banyak ditemui powerbank yang dilengkapi dengan panel surya seperti yang dipamerkan dalam Buletin Energi Kita milik IESR Juli lalu. Powerbank akan terisi ketika terpapar sinar matahari. Biasanya alat ini dilengkapi dengan penggantung sehingga saat beraktivitas di luar ruangan, cukup gantungkan saja di luar tas maka powerbank ini akan mengisi energinya. Ini salah satu bentuk penggunaan panel surya sebagai sumber energi dalam skala kecil  namun langsung dapat dirasakan manfaatnya.

Kesimpulan


Semakin hari dampak pemanasan global semakin terasa. Hal ini tidak lepas dari campur tangan manusia melalui kegiatannya yang menggunakan energi tidak terbarukan yaitu energi berbahan dasar fosil. Manusia sebagai penduduk bumi harus bersama-sama memikirkan masa depan bumi demi anak cucunya kelak melalui Climate Action, aksi terhadap perubahan iklim. Pemanfaatan energi terbarukan mulai digalakkan di seluruh dunia termasuk Indonesia. Energi yang berasal dari sinar matahari adalah satunya. Pengetahuan cara pemanfaatan energi solar melalui panel surya ini masih begitu minim. Padahal energi solar ini sangat kaya bila dapat diubah menjadi energi listrik. Kurangnya sosialisasi dan sedikitnya fasilitas pemasangan menjadi kendala utama. Sebuah kenyataan yang begitu disayangkan mengingat negara kita merupakan negara tropis yang berarti mendapat sinaran cahaya matahari cukup lama per harinya. Sinar matahari juga dapat dimaksimalkan masyarakat dengan mengubah huniannya. Penggunaan skylight rooftop dan penempatan jendela berukuran besar dapat menekan energi listrik yang digunakan untuk penerangan. Gaya ramah lingkungan ini juga menghemat pengeluaran rumah tangga. Dengan begini, masyarakat yang belum tersentuh dengan penggunaan panel surya juga dapat berperan aktif menyelamatkan bumi dan menjadikan bumi kembali hijau, brown to green.


Referensi

- IESR. Buletin Energi Kita. Juli 2019.
- IESR. Energi Surya untuk Kota:Analisa Potensi Pasar dan Rekomendasi untuk Akselerasi
Pengembangan Rooftop Solar di Dua Kota Metropolitan di Indonesia. Juli 2019.
- IESR(Blog). Refleksi Perkembangan Energi Terbarukan Indonesia di 2015-2018 dan Prospeknya di 2019. Januari 2019.
- Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 53 Tahun 2018
- globalsolaratlas.info
- Pengaturan Penghawaan dan Pencahayaan Pada Bangunan dalam http://arsitekturdanlingkungan.wg.ugm.ac.id. 2015.
- Thomas Edison- Solar Power Visionary dalam energymatter.com. 2010.

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Newer Posts
Older Posts

About me

Stray -blogger. Anime-manga-dorama lover. Amateur wpap-er. Subber. Light up your world with colours and words.

Follow me!

  • facebook
  • twitter
  • instagram
  • Google+
  • youtube

Categories

  • animasi
  • ASUS
  • Biografi
  • BNI
  • Book/Movie Review
  • Brown to green
  • Climate action
  • Daily chit chat
  • IDN App
  • investasi
  • karyakuu
  • Lomba blog
  • musikk
  • Newsflash
  • pembiayaan
  • pengelolaan risiko
  • Pensiun
  • pertumbuhan ekonomi
  • Pesona Indonesia
  • Simponi
  • tips and trick
  • Wonderful Indonesia

recent posts

Sponsor

Blog Archive

  • Desember 2023 (1)
  • Desember 2021 (1)
  • Mei 2021 (1)
  • September 2020 (1)
  • Mei 2020 (2)
  • April 2020 (1)
  • Maret 2020 (1)
  • Desember 2019 (1)
  • November 2019 (1)
  • September 2019 (2)
  • Agustus 2019 (1)
  • Juli 2019 (2)
  • Mei 2019 (1)
  • April 2019 (1)
  • Februari 2019 (2)
  • Desember 2018 (2)
  • Juni 2018 (1)
  • Desember 2017 (1)
  • September 2017 (1)
  • Juli 2017 (1)
  • Juni 2017 (1)
  • Mei 2017 (1)
  • April 2017 (4)
  • Maret 2017 (3)
  • Februari 2017 (1)
  • Januari 2017 (1)
  • September 2016 (2)
  • Juli 2016 (1)
  • Mei 2016 (1)
  • Maret 2016 (1)
  • Februari 2016 (1)
  • Juni 2014 (3)
  • Mei 2014 (1)
  • April 2014 (1)
  • Januari 2014 (1)
  • November 2013 (1)
  • September 2013 (1)
  • Agustus 2013 (1)
  • Mei 2013 (2)
  • Januari 2013 (1)
  • November 2012 (2)
  • Oktober 2012 (1)
  • Juni 2012 (1)
  • Januari 2012 (2)
  • Juli 2011 (1)
  • Juni 2011 (1)
  • Mei 2011 (1)
  • Maret 2011 (3)
  • Februari 2011 (1)
  • Januari 2011 (3)
  • Desember 2010 (2)
  • November 2010 (1)

Followers

Komunitas

Komunitas
Literasikk

Created with by ThemeXpose | Distributed by Blogger Templates