• Home
  • About
  • Contact
twitter facebook instagram

Magition

~~ The Magical of Human Imagination ~~

Melestarikan budaya lokal di era modernisasi seperti ini ternyata bukanlah hal mustahil. Memperkenalkan budaya lokal pada generasi muda yang terpengaruh perkembangan teknologi ke arah modernisasi budaya juga merupakan poin yang tidak dapat diabaikan. Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan pun mengadakan Festival Sriwijaya yang bertemakan kebudayaan. Festival Sriwijaya ke XXV diadakan pada 18-24 Juli 2016 di area Benteng Kuto Besak, Palembang.

Seperti yang dilansir southsumatratourism.com, Festival Sriwijaya merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan Pemerintah Sumatera Selatan yang tahun ini bertemakan Tata Pemerintahan. Dalam usaha penyebaran informasi mengenai pengadaan acara ini, beberapa hari sebelumnya telah dimassalkan di berbagai media. Salah satu stasiun TV lokal menjadi bagian dalam menyebarkan informasi ini. Di media sosial pun informasi mengenai hal ini diviralkan. Agar tidak ketinggalan berita, saya rekomendasikan untuk mengikuti Instagram dan twitter @pesonasriwijaya yang merupakan akun resmi Dinas Kebudayan dan Pariwisata Sumsatera Selatan. Akun ini akan selalu update mengenai setiap rangkaian festival atau mencari dengan tagar Festival Sriwijaya.

Pembukaan Festival Sriwijaya ke XXV diadakan pada tanggal 18 Juli 2016 dimulai dengan pawai budaya dari Kawasan Kambang Iwak hingga ke Benteng Kuto Besak. Pembukaan secara resmi dilakukan oleh Gubernur Sumatera Selatan, Ir. H. Alex Noerdin S.H.  Tak ketinggalan, Bapak Alex turut memeriahkan kemeriahan pembukaan Festival Sriwijaya dengan berduet bersama penyanyi internasional, Keith Martin. Pak Alex pun turut berkicau di twitter mengenai hal ini.



Kicauan Bapak Alex di Official Twitter @alexnoerdin


Saya berkesempatan ikut serta meramaikan Festival Sriwijaya ke XXV pada malam hari ketiga, 20 Juli 2016. Saat saya mulai memasuki area festival, disambut dengan lokasi photo boot, selanjutnya terdapat panggung utama untuk pementasan budaya seperti tari dan teater serta pementasan budaya lainnya setiap malam. Jangan takut merasa lapar karena lidah akan dimanja dengan adanya festival kuliner dimana terdapat banyak sekali stan makanan yang menjajakan makanan khas Sumatera Selatan. Anda tidak dapat langsung membeli makan di stan, karena digunakan kupon sebagai media jual beli di sini. Kupon Festival Sriwijaya dapat ditukarkan dengan nominal yang sama dengan jumlah uang di salah satu stan di area Festival Kuliner. Masih terdapat lokasi berfoto yang instagramable di area Festival Kuliner. Ada lambang festival yang khas akan budaya Kerajaan Sriwijaya dan suatu hal unik lain yaitu terdapat ular tangga raksasa di area festival kuliner dan. Jangan ketinggaan berfoto di sini yaa! Jika saja disediakan dadu raksasa, kita pun dapat bermain ular tangga raksasa sesungguhnya. Sayang sekali, karena pencahayaan di malam hari dan saya hanya bermodalkan kamera hp, saya tidak mendapatkan foto yang memuaskan di area ular tangga raksasa ini. Icon khas kota Palembang, Jembatan Ampera tetap menjadi pilihan untuk befoto selain area photo booth.

Ular tangga raksasa dan anak yang bermain di atasnya, beserta latar Jembatan Ampera dan bulan purnama


Setelah memanjakan diri dengan makanan khas Sumatera Selatan, saya pun bergerak ke area penonton untuk menyaksikan teater di panggung utama. Bertepatan sekali, malam itu, Kota Palembang mendapat giliran untuk mementaskan teaternya. Begitu ramainya penonton, hingga saya sulit mendapatkan foto yang pas, tidak berarti saya tidak bisa menonton teater walaupun posisi berdiri di belakang. Panitia telah mengantisipasi keramaian ini dengan layar lebar di sisi kanan dan kiri panggung. Saya pun masih dapat menikmati penampilan dan alur cerita teater tersebut. Tim teater Palembang mengangkat cerita mengenai Ratu Bagus Kuning, salah satu penyebar agama Islam di Kota Palembang, khususnya daerah Plaju. Penampilan yang luar biasa itu diakhiri dengan tepuk tangan meriah oleh penonotn. Hari semakin malam namun festival tak kunjung sepi. Justru semakin ramai. Acara pun dilanjutkan dengan penampilan teater dari kabupaten lain.

Penampilan teater Ratu Bagus Kuning

Tidak cukup dengan memeriahkan festival langsung di lokasi, acara juga dimeriahkan dengan mengadakan lomba di internet dan media sosial serta beberapa kelas pelatihan. Bekerja sama dengan Akademi Berbagi Palembang (@akberplb), diadakan beberapa kelas pelatihan seperti Kelas Travel & Cultural Blogging, Kelas Travel Video & Photograph, Kelas Membaca Sriwijaya, dan Kelas Media Sosial untuk Pariwisata di Museum Sultan Mahmud Badaruddin II di lantai 1. Saya pun turut berencana mengikuti kelas tersebut terutama yang berkaitan dengan dunia blog dengan mendaftar satu hari sebelum hari H. Namun, ketika hari acara tersebut dilaksanakan saya tidak berkesempatan hadir.


Acara ini menjadi peluang besar bagi Pemerintah Sumatera Selatan dalam meningkatkan turis mancanegara, dalam negri, maupun untuk pengunjung dari Provinsi Sumatera Selatan itu sendiri. Kamu yang berdomisili di Palembang, jangan mau kalah dengan pengunjung dari luar kota yaa!  Yuk, turut meriahkan acara milik kita semua ini!


Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Newer Posts
Older Posts

About me

Stray -blogger. Anime-manga-dorama lover. Amateur wpap-er. Subber. Light up your world with colours and words.

Follow me!

  • facebook
  • twitter
  • instagram
  • Google+
  • youtube

Categories

  • animasi
  • ASUS
  • Biografi
  • BNI
  • Book/Movie Review
  • Brown to green
  • Climate action
  • Daily chit chat
  • IDN App
  • investasi
  • karyakuu
  • Lomba blog
  • musikk
  • Newsflash
  • pembiayaan
  • pengelolaan risiko
  • Pensiun
  • pertumbuhan ekonomi
  • Pesona Indonesia
  • Simponi
  • tips and trick
  • Wonderful Indonesia

recent posts

Sponsor

Blog Archive

  • Desember 2023 (1)
  • Desember 2021 (1)
  • Mei 2021 (1)
  • September 2020 (1)
  • Mei 2020 (2)
  • April 2020 (1)
  • Maret 2020 (1)
  • Desember 2019 (1)
  • November 2019 (1)
  • September 2019 (2)
  • Agustus 2019 (1)
  • Juli 2019 (2)
  • Mei 2019 (1)
  • April 2019 (1)
  • Februari 2019 (2)
  • Desember 2018 (2)
  • Juni 2018 (1)
  • Desember 2017 (1)
  • September 2017 (1)
  • Juli 2017 (1)
  • Juni 2017 (1)
  • Mei 2017 (1)
  • April 2017 (4)
  • Maret 2017 (3)
  • Februari 2017 (1)
  • Januari 2017 (1)
  • September 2016 (2)
  • Juli 2016 (1)
  • Mei 2016 (1)
  • Maret 2016 (1)
  • Februari 2016 (1)
  • Juni 2014 (3)
  • Mei 2014 (1)
  • April 2014 (1)
  • Januari 2014 (1)
  • November 2013 (1)
  • September 2013 (1)
  • Agustus 2013 (1)
  • Mei 2013 (2)
  • Januari 2013 (1)
  • November 2012 (2)
  • Oktober 2012 (1)
  • Juni 2012 (1)
  • Januari 2012 (2)
  • Juli 2011 (1)
  • Juni 2011 (1)
  • Mei 2011 (1)
  • Maret 2011 (3)
  • Februari 2011 (1)
  • Januari 2011 (3)
  • Desember 2010 (2)
  • November 2010 (1)

Followers

Komunitas

Komunitas
Literasikk

Created with by ThemeXpose | Distributed by Blogger Templates